-->

Cara Membuat Skenario Film

Skenario Film
Skenario Film




Skenario film ialah cetak biru yang ditulis untuk film atau acara televisi. Skenario dapat dihasilkan dalam bentuk olahan asli atau adaptasi dari penulisan yang sudah ada seperti hasil sastra.

Formatnya disusun sedemikian rupa sehingga 1 halaman biasanya menghabiskan waktu 1 menit. Tulisan standar untuk skenario adalah Courier ukuran 12. Terdapat sejumlah program komputer yang dibuat khusus untuk membuat skenario, seperti Celtx,DreamaScript, Final Draft, Movie Outline 3.0, FiveSprockets, Montage, dll.
Cara Membuat Skenario Film
Cara Membuat Skenario Film

Komponen-komponen utama dalam skenario terdiri dari aksi dan dialog. Aksi merujuk kepada "apa yang kita lihat" dan dialog merujuk kepada "apa yang dituturkan oleh tokoh". Tokoh-tokoh dalam skenario juga dapat diperkenalkan dalam bentuk visual di awal cerita.

Skenario untuk televisi kadangkala disebut sebagai "skenario TV" atau "teleplay" dalam Bahasa Inggris.

Berikut langkah dalam membuat skenario film

1. IDE CERITA

Film itu sebuah cerita bergambar dan bersuara. Karena sebuah cerita, jadi kamu harus punya cerita yang dianggap menarik untuk difilmkan. Dari mana datangnya ide? Ide banyak. Ada di mana-mana. Tinggal kamu buka lebar-lebar semua indera kamu. Kamu bakal mendengar, merasa, melihat, mengecap, dan mencium ide.

2. SIAPKAN SINOPSISNYA


Sekalipun film dan cerpen atau novel sama-sama sebuah cerita, tetapi ada perbedaan. Perbedaannya pada medium yang digunakan. Seperti disebutkan pada nomor satu, film menggunakan medium gambar dan suara. Sedangkan cerpen dan novel menggunakan medium teks.

Sementara sinopsis sendiri memiliki arti penting dalam pembuatan skenario, yaitu sebagai pijakan. Kita akan kesusahan bikin skenario bila kita tidak tahu sinopsis ceritanya. Akan sama sulitnya kita akan bikin sinopsis bila tidak punya ide cerita.


Bila yang kamu bikin bukan film lepas (FTV/layar lebar), melainkan sinetron, maka selain menyiapkan sinopsis global, kamu juga harus menyiapkan sinopsis per episode yang tentu saja lebih detail dibanding dengan sinopsis global.

3. BIKIN LOGLINE/PREMIS


Logline atau premis bertujuan untuk memperjelas film apa yang kamu buat. Logline sejenis iklan. Logline yang bagus akan menarik orang untuk menonton film yang kita buat. Agar mudah membuat logline, Richard Krevolin memberikan pola kalimat sebagai berikut: bagaimana jika...... dan kemudian....... Contoh: bagaimana jika orang yang kamu siksa adalah orang yang akan menolong kamu dan kamu tidak tahu. Kalimatnya dibikin sederhana menjadi: yang kamu siksa adalah penolongmu yang tidak kamu ketahui.

Untuk lebih jelas tentang logline, kamu bisa melihat kaver-kaver film. Di sana ada kalimat-kalimat yang menarik. Itulah logline atau prermis.


4. TREATMEN


Treatmen ini pembabakan. Sebuah film umumnya tiga babak. Sinopsis itu harus dipecah ke dalam tiga babak ini. Babak pertama sebagai pengenalan seting, tokoh, dan awal masalahnya. Babak kedua sebagai bagian berkecamuknya masalah. Babak ketiga sebagai penyelesaiannya.

Yang tiga babak ini disebut dengan struktur tiga babak (tree acts structure). Ada juga yang disebut struktur sembilan babak (nine acts structure), sebagai pengembangan dari yang tiga babak. Yang sembilan babak ini terdiri dari:


· Babak 1: kejadian buruk menimpa orang lain.


· babak 2: pengenalan tokoh utama (protagonis).


· Babak 3: kejadian buruk menimpa protagonis, atau terlimat/dilibatkan kepada masalah orang lain pada babak 1.


· Babak 4: protagonis dan antagonis


· Babab 5: protagonis berusaha keluar dari masalah


· Babak 6: protagonis salah mengambil jalan


· Babak 7: protagonis mendapat pertolongan


· Babak 8: protagonis berusaha keluar dari masalah lagi


· Babakl 9: protagonis dan antagonis berperang, menyelesaikan masalahnya


5. OUTLINE SCENE/SCENE PLOT


Sekarang saatnya membuat outline scene/scene plot. Outline scene/scene plot adalah rencana peristiwa-peristiwa yang akan diambil (disyut). Pembuatan outline scene/scene plot akan mempermudah pembuatan skenario.

Contoh:


1. Lisa pamit kepada orangtuanya untuk pergi ke Jakarta.


2. Arman, pacar Lisa, sedang menyiapkan rencana menculik Lisa.


3. Dst


6. BIKIN SKENARIO!

Ini contoh skenario:

SANG PRABU


Datang Untuk Kembali


Cerita : Yul Andryono


Skenario : Gola Gong


Fade In


Act 1


01. EXT. TAMAN SARI-PAGI (HARI 1)


Pemain: Kepengen, Putri Malaka, Roh Deni

Kepengen memergoki PUTRI MALAKA sedang bersedih hati. Kepengen menanyakan kesedihannya. Putri malaka bermuram durja.

Tanpa mereka sadari, roh deni hadir di sini. Mendengarkan percakapan mereka.


KEPENGAN:

Haiya, kenapa putli owe yang cantik ini belmulam dulja?

ROH DENI:

Haiya, putli sedang sedih. Kasihan... ini salahku juga!

PUTRI MALAKA:


Bagaimana Ay tidak sedih? Sekarang Ay tak punya datang! Gusti Prabu belum nyariin Ay punya dayang! Padahal gengsi seorang putri itu ada pada seorang dayang!

Dialog dan seterusnya....

CUT TO

02. INT. PENDOPO ISTANA – SIANG (HARI 2)

Pemain: Prabu, Putri Malaka, Woro Denok, Putra Mahkota, Selir, Permaesuri, Mahapatih, Para Punggawa, Dayang

Prabu duduk di singgasananya. Permaisuri di sebelahnya. Woro Denok dengan genit duduk sambil memegang Putri Mahkota.

PRABU:


Siang ini sengaja kukumpulkan. Pertemuan ini atas permintaan Putri Bunga Seroja dari Kerjaan Malaka...
Dst


CUT TO

03................


04......................


FADE OUT

Keterangan:


Fade In : Cerita dimulai


Act 1 : Babak 1


01 : Scene 1 (secene [pemandangan]= potongan peristiwa)


EXT : Exterior (peristiwa terjadi di luar), INT=interior


Taman Sari : Lokasi peristiwa


Pagi : Waktu kejadian


Hari 1 : Hari kejadian (untuk membedakan kostum dll)


Pemain: ..... : Pemain yang main pada film


Kepengen.... : Deskripsi peristiwa


Kepengen: Haiya : Dialog


CUT TO : Pemisah antar scene.


Fade Out : Tanda cerita sudah usai

Selain Cut To masih ada turunannya spt: intercut to, disslove to, paralel cut to, dll


PERTANYAAN PENTING


Ada 7 pertanyaan penting yang harus dijawab penulis skenario agar skenarionya bagus. Tujuh pertanyaan itu ialah:

1. Siapa tokoh utamanya?


2. Apa yang diinginkan oleh tokoh utama?


3. Siapa antaginisnya? Apa hal yang menghalangi tercapainya keinginan protagonis?


4. Bagaimana protagonis bisa mencapai keinginannya?


5. Apa pesan yang ingin kamu sampaikan dalam cerita itu?


6. Bagaimana kamu nyeritain cerita itu?


7. Bagaimana perubahan nasib tokoh-tokohnya?



Itulah “prosedur” penulisan skenario film. Lebih jelasnya kamu bisa baca pada buku-buku panduan menulis skenario.