-->

Beberapa Aspek dalam Menciptakan Lingkungan Kelas Sebagai Sumber Belajar

Lingkungan Sumber Belajar
Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar perlu dipertimbangkan beberapa hal agar bisa digunakan dengan efektif sesuai dengan fungsinya. Penggunaan lingkungan yang tidak cocok dan berlebihan bukan hanya akan memboroskan waktu, tetapi juga dapat mengganggu perhatian siswa, sehingga dapat menyebabkan kompetensi dasar tidak dapat dicapai dengan baik.
  • Kompetensi Dasar
Lingkungan yang dipilih harus mendukung untuk pencapaian kompetensi dasar. Misalkan saja, dalam mata pelajaran IPA antara lain: Melaksanakan pengamatan objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik dan abiotik. Sumber belajar yang cocok adalah lingkungan fisik berupa lingkungan di sekitar sekolah yang menunjukkan informasi gejala alam biotik dan abiotik. Tentukan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran terlebih dahulu baru menentukan sumber belajar yang akan digunakan dan bukan sebaliknya.
  • Metode Pembelajaran
Lingkungan sebagai sumber belajar harus sesuai dengan metode pembelajaran yang akan digunakan dalam PBM. Misalkan saja, suatu sesi mempunyai tujuan “siswa dapat membandingkan gejala alam kebendaan dan kejadian pada objek abiotik melalui pengamatan. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode pengamatan atau inkuiri.
  • Jumlah Peserta
Jumlah siswa yang banyak (sekitar 40 siswa) diperlukan perhatian guru yang ekstra. Sebaiknya dalam pemanfataan lingkungan sebagai sumber belajar siswa dibentuk dalam kelompok. Tugas dan peran setiap siswa dalam kelompok perlu dikelola dengan suatu panduan untuk menguatkan aktivitas siswa dan menghindari kegiatan yang tidak relevan.
  • Karakteristik Siswa
Karena siswa sudah menginjak remaja sudah membawa pengalaman dan pengetahuan yang relevan, maka lingkungan yang digunakan akan berbeda dengan media untuk anak-anak yang belum begitu banyak mempunyai pengalaman dan pengetahuan tentang topik yang dibicarakan.
  • Waktu
Efisiensi waktu perlu dipertimbangkan dengan baik dalam proses pemilihan lingkungan sebagai sumber belajar. Bila waktu yang digunakan untuk mengoperasikan sumber belajar cukup lama padahal waktu PBM sangat terbatas, maka perlu dipertimbangkan kembali penggunaan lingkungan tersebut sebagai sumber belajar. Misalkan saja, siswa yang melakukan pengamatan di lingkungan sekitar sekolah memerlukan waktu paling sedikit 60 menit, sedangkan waktu PBM di SMP hanya 2 jam pembelajaran atau berdurasi 90 menit, waktu sisa 30 menit mungkin dirasa kurang untuk memberikan kesempatan pada siswa membuat laporan dan mempresentasikan hasil pengamatannya. Untuk itu guru perlu memanajemen waktu pembelajaran, misalnya dalam KTSP 1 jam pembelajaran praktik di luar kelas sama dengan 2 jam pembelajaran di dalam kelas, sehingga guru dapat menambah waktu jam pembelajaran.
  • Biaya
Bila biaya yang tersedia tidak mencukupi maka lingkungan merupakan sumber belajar yang didisain cukup yang sederhana. Yang paling penting adalah kemampuan media untuk meningkatkan pemahaman peserta terhadap materi yang sedang didiskusikan. Membawa daun sungguhan akan lebih murah untuk menjelaskan bagian-bagian daun, daripada fasilitator harus menggambar daun. Modifikasi atau adaptasi sumber belajar yang sudah tersedia di lingkungan sekolah akan sangat membantu dalam mengurangi biaya penggunaan sumber belajar. Jarak lokasi lingkungan atau tempat yang digunakan juga mempengaruhi biaya yang digunakan. Bila sekolah memiliki dana yang besar, sekali waktu dapat memanfaatkan lingkungan yang lokasinya mungkin agak jauh dari sekolah dan memerlukan biaya transportasi. Misalnya kunjungan ke museum, taman wisata, terminal, dan lain sebagainya.
  • Kemampuan Guru
Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar harus disesuaikan dengan kemampuan guru. Kalau memang guru harus menggunakan sumber belajar yang tidak dikuasai, maka diperlukan satu asisten yang dapat membantu agar PBM dapat berjalan lancar.
  • Bermanfaat bagi Siswa
Siswa harus bisa memetik manfaat yang paling banyak dari penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar terutama yang berdampak dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Manfaat yang paling utama adalah lingkungan memberikan pemahaman yang lebih dalam terhadap materi yang sedang didiskusikan (kognitif), membentuk sikap dan perilaku peserta (afektif), meningkatkan ketrampilan (psychomotor), meningkatkan motivasi belajar, menghibur peserta, dan lain-lain. Hindari penggunaan lingkungan yang kurang memberikan manfaat atau kurang memberikan pengaruh positif terhadap siswa.
  • Gangguan Minimal
Perlu diperhitungkan tingkat gangguan yang ditimbulkan oleh penggunaan lingkungan tertentu. Kalau ternyata gangguan terhadap PBM terlalu besar, maka perlu dipertimbangkan lagi penggunaannya. Diusahakan agar penggunaan lingkungan pembelajaran dengan tingkat gangguan yang paling rendah.
  • Keluwesan
Makna keluwesan adalah makna luas, artinya penggunaan lingkungan itu dapat dijalankan dan dapat dihentikan kapan saja agar dapat memberikan kesempatan kepada para siswa untuk memberikan respon. Keluwesan juga bermakna bahwa media tersebut dapat diadaptasikan dengan respon para siswa.