-->

Pengertian dan Fungsi Film dalam Proses Pembelajaran

Film dalam Proses Pembelajaran
Film secara sederhana dapat didefinisikan sebagai cerita yang dituturkan kepada penonton melalui rangkaian gambar bergerak.
Fungsi film dalam proses pembelajaran terkait dengan tiga hal, yaitu untuk tujuan kognitif, untuk tujuan psikomotor, dan untuk tujuan afektif. 
Dalam hubungannya dengan tujuan kognitif, film dapat digunakan untuk:
1. Mengajarkan pengenalan kembali atau pembedaan stimulasi gerak yang relevan, seperti kecepatan obyek yang bergerak, dan sebagainya
2.  Mengajarkan aturan dan prinsip. Film dapat juga menunjukkan deretan ungkapan verbal, seperti pada gambar diam dan media cetak. Misalnya untuk mengajarkan arti ikhlas, ketabahan, dan sebagainya.
3.  Memperlihatkan contoh model penampilan, terutama pada situasi yang menunjukkan interaksi manusia.
Dalam hubungannya dengan tujuan psikomotor, film digunakan untuk memperlihatkan contoh keterampilan gerak. Media ini juga dapat memperlambat atau mempercepat gerak, mengajarkan cara menggunakan suatu alat, cara mengerjakan suatu perbuatan, dan sebagainya.
Selain itu, film juga dapat memberikan umpan balik tertunda kepada siswa secara visual untuk menunjukkan tingkat kemampuan mereka dalam mengerjakan keterampilan gerak, setelah beberapa waktu kemudian.
Kelebihan dan Kelemahan Film Sebagai Media Pendidikan
1.  Film sangat bagus untuk menjelaskan suatu proses. Misalnya proses penciptaan alam semesta.
2.  Film dapat menampilkan kembali masa lalu dan menyajikan kembali kejadian-kejadian sejarah yang lampau.
3.  Film dapat mengatasi keterbatasan jarak dan waktu.
4.  Film dapat memikat perhatian anak 
5.  Film lebih realistis, dapat diulang-ulang, dihentikan, dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan. Hal-hal yang abstrak menjadi jelas.
6.  Film dapat mengatasi keterbatasan daya indera kita (penglihatan)
7.  Film dapat merangsang atau memotivasi kegiatan anak-anak.
8.  Film dapat digunakan dalam kelompok besar maupun kelompok kecil.
9.  Film dapat menyampaikan suara seseorang ahli sekaligus melihat penampilannya.
10.Sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang.
 

Kelemahan film sebagai media pendidikan antara lain:
1.  Harga atau biaya produksi relatif mahal.
2.  Pada saat film dipertunjukkan, gambar-gambar bergerak terus sehingga tidak semua siswa mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan melalui film tersebut.
3.  Film yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang diinginkan, kecuali film itu dirancang dan diproduksi khusus untuk kebutuhan sendiri.

Film yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.Dapat menarik minat siswa
2.Up to date dalam setting, pakaian, dan lingkungan
3.Sesuai dengan tingkatan kematangan audiens
4.Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar
5.Kesatuan dan sequence-nya cukup teratur
6.Teknis yang dipergunakan cukup memenuhi persyaratan dan cukup memuaskan.

Jenis Film
a.  Film Dokumenter
     adalah film yang dibuat berdasarkan fakta bukan fiksi dan bukan pula memfiksikan yang fakta. Pola penting dalam film ini menurutnya, adalah menggambarkan permasalahan kehidupan manusia meliputi bidang ekonomi, budaya, hubungan antar manusia, etika dan lain sebagainya. Film dokumenter juga bisa menampilkan rekaman penting dari sejarah manusia. Misalnya, film tentang dampak globalisasi terhadap sosial budaya di suatu daerah atau negara, film tentang sejarah kemerdekaan Indonesia.
b.  Docudrama
Docudrama yaitu film dokumenter yang membutuhkan pengadegan. Kisah – kisah yang ada dalam docudrama adalah kisah yang diangkat dari kisah nyata dari kehidupannyata, bisa diambil dari sejarah. Misalnya, kisah teladan para Nabi dan Rasul.


c.  Film Drama atau Semidrama
Film drama atau semidrama keduanya melukiskan human relation. Tema-temanya bisa dari kisah nyata dan bisa juga tidak dari kisah nyata, yakni dari nilai-nilai kehidupan yang kemudian diramu menjadi sebuah cerita. Misalnyatentang penyesalan orang kafir, dihukum karena pelit, dan sebagainya.