-->

Cara Membuat Video Pelatihan

Corportate_training_videoFilm pertama disyuting pada tahun 1878, yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan sederhana, bagaimana kuda menggerakkan kakinya ketika berlari? Sebelum ada film, tidak diketahui jawabannya. Namun setelah melihat frame by frame pada film yang berurutan, jawabannya menjadi jelas.
Seratus tiga puluh tahun kemudian, teknologi berkembang pesat sehingga anda bisa merekam kuda berlari hanya dengan kamera kecil di saku. Namun, pelajaran terpenting dari film pertama tentang kuda berlari adalah menjawab beberapa pertanyaan sederhana, video tutorial berdurasi 10 detik kadang bisa menjelaskan lebih banyak dari pada sebuah novel.
Hal itulah yang untuk diingat jika anda memasukkan video tutorial sebagai bagian dari program  e-learning atau pelatihan online. Dan dengan perkembangan software video editing, video sharing seperti youtube dan vimeo, situs berbayar, kamera digital kualitas tinggi, sekarang lebih mudah dari sebelumnya untuk memasukkan video dalam presentasi anda. Jika digunakan dengan semestinya, video bisa memberikan program pelatihan sebuah elemen dinamis yang membantu pembelajar mendapatkan hasil maksimal dari materi pelatihan.

Mengapa Video?

imagesSebelum memulai merekam video tutorial, penting untuk mempertimbangkan berbagai macam masalah apa yang harus diselesaikan dengan baik melalui video. Misalnya, video pendek yang sangat baik untuk menunjukkan tindakan atau tingkah laku yang tidak dapat diwakili dalam tulisan (seperti kuda yang berlari). Itulah sebabnya mengapa video sangat cocok untuk memperlihatkan bagaimana melakukan tugas fisik, atau mendemonstrasikan pelatihan soft skill seperti teknik penjualan.
Di sisi lain, ada kalanya video mungkin tidak membuat banyak pengertian. Untuk materi pelatihan yang anda harapkan orang harus kembali berkali-kali, anda mungkin lebih bijaksana memilih dalam media tulisan (atau jika anda suka, keduanya). Selanjutnya, video adalah media searah, sehingga bekerja dengan baik dalam kasus dimana pembelajar tidak diharapkan untuk berpartisipasi secara langsung (kuliah, les privat dsb).
Begitu anda menentukan bahwa anda memilih video sebagai kebutuhan media pelatihan anda, saatnya untuk memulai membuat film.

Hal terpenting yang pertama

indexSangat penting untuk diingat bahwa kesederhanaan bagus untuk video pelatihan, anda tidak membuat film Transformer 4 disini hehehe Open-mouthed smile. Anda harus mempersiapkan lebih jauh. Dengan terlebih dahulu menuliskan naskah (skrip) dan berlatih berkali-kali akan membuat narasi lebih halus. Anda juga dapat membuat storyboard untuk daftar apa yang akan anda syuting. Jika anda merekam suara, pastikan anda menggunakan mikrofon yang layak, yang ada pada kamera anda (atau hp, jika anda menggunakannya) belum tentu menghasilkan kualitas rekaman suara yang sangat bagus.
 
 
 

Dan… Action

action-clapboardBeberapa tips dalam mensyuting
untuk mensyuting gambar diam, gunakan tripod, atau setidaknya tempatkan kamera pada sesuatu yang stabil. Tak ada yang lebih buruk dari kamera bergoyang.
Syuting singkat saja, antara 8 sampai 10 detik, kecuali ada alasan tertentu untuk mengambilnya lebih lama.
Lakukan lebih dari satu kali take untuk beberapa shot untuk mendapatkan video yang baik, dan mendapatkan ‘take’ yang bersih bisa memudahkan proses editing selanjutnya
Hindari pembukaan yang lama, dan arahkan dengan informasi yang penting. Salah satu keluhan umum video tutorial adalah durasinya yang panjang, sehingga durasi pendek dengan informasi yang terkait, lebih baik. Selanjutnya tambahkan konteks dan informasi lebih jauh.


Proses Editing

studioOrang tidak menginginkan spesial efek dalam video pelatihan, jadi jangan membuang waktu dengan transisi dan motion graphic yang indah dan susah dibuat. Ada beberapa tips dalam post produksi. Dan ingat, buatlah ringkas. Atur durasi video sekitar 3 menit. Bahkan ada yang menyarankan membaginya dalam 30 detik atau satu menit yang bisa dicari dalam daftar isi.
Hindari tampilan yang ramai dan layar penuh teks, ilustrasi seringkali dapat menjadikan video pelatihan tampaak menarik. Penelitian menunjukkan bahwa coret-coret sederhana atau penyajian dalam format ‘komik’ kecil bisa mendapatkan informasi yang banyak. Jika anda ingin menampilkan teks pada layar, yakinlah bahwa penonton bisa membaca semuanya, biasanya beri waktu 30 persen untuk membacanya.
Akhirnya, jika anda ingin menggunakan narasi, siapkan skrip. Jangan melakukan narasi dengan kaku, lakukan dengan pelan dan pastikan penonton mengerti apa yang anda sampaikan. Dengan menambahkan subtitle juga membantu peserta memahami video anda dimana bahasa yang anda sampaikan bukanlah bahasa ibu penonton.
Pada akhirnya, suatu hal yang harus perli diingat adalah video pelatihan harus singkat, ringkas, sederhana dan mudah, dan harus berisi informasi yang relevan dengan metode yang mudah dimengerti. Selama anda mencapainya, video pelatihan anda akan memiliki elemen bagus sebagai media pembelajaran.
sumber